Simalungun: Ketua salah satu organisasi relawan terbesar pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati DR. H. Anton Achmad Saragih dan Benny Gusman Sinaga yang juga merupakan anggota tim kuasa hukum Anton - Benny, Sepri Ijon Maujana Saragih,S.H.,M.H, menyebut calon wakil bupati nomor urut satu Azi Pratama Pangaribuan sebagai sosok yang tak beretika dan rela melakukan kebohongan publik demi mencapai ambisi politik. Hal itu karena Azi dinilai tidak beretika menyerang pribadi Benny Gusman Sinaga yang merupakan ketua DPP Partai Gerindra bidang Pengelola Informasi yang ketika pemilihan umum legislatif yang lalu mengusung Azi Pratama Pangaribuan maju menjadi calon legislatif DPRD Sumatera Utara dari Dapil Sumut 10.
Pernyataan tersebut merujuk pada penampilan Azi Pratama Pangaribuan di debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Simalungun di Niagara Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun (19/11/2024) siang.
Sebagai kader Partai Gerindra, Sepri Ijon menilai Azi tak beretika. Sepri Ijon menilai Azi ibarat kacang lupa kulit, sebab Azi mengaku kader partai Gerindra tapi bisa-bisanya menyerang pribadi calon Wakil Bupati Benny Gusman Sinaga, yang juga merupakan tokoh muda partai Gerindra tingkat pusat di DPP.
"bung Azi itu kehilangan otoritas bicara pada debat kemarin. Sebab Pak Benny Gusman Sinaga adalah salah satu tokoh utama yang menyokong tugas-tugas kesekretariatan di DPP Partai Gerindra. Kami seluruh kader Gerindra diperintahkan Pak Prabowo untuk saling menghormati sesama kader Partai Gerindra. Apalagi pak Haji Anton Saragih sebagai pasangan pak Benny merupakan abang kandung pak JR Saragih dan ayahanda Azi Pratama Pangaribuan, Pak Syamsul Pangaribuan merupakan salah satu camat terlama di Kecamatan Bandar era pak JR Saragih menjabat sebagai Bupati Simalungun periode 2010-2015 dan 2016-2021. Tapi lihat sekarang bagaimana balasannya," kata Sepri Ijon dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).
Sepri Ijon menyebut Azi juga rela melakukan kebohongan publik demi meraih kekuasaan. Kebohongan Azi, menurut Sepri Ijon adalah saat calon Wakil Bupati Simalungun nomor urut satu itu mengatakan telah memberikan dan membagikan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) produk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI kepada 2.600 orang di Kabupaten Simalungun. Bantuan PIP yang disebut dan diklaim Azi adalah hasil hubungan dekatnya dengan pemerintah pusat adalah kebohongan besar.
"tentang Program Indonesia Pintar atau PIP yang disebut Azi juga tidak benar dan merupakan kebohongan besar, dia terlalu sombong mengatakan bahwa dia membagikan bantuan dana PIP kepada 2.600 siswa/i di Kabupaten Simalungun, karena kebetulan dana bantuan PIP itu adalah usulan anggota DPR RI Fraksi Gerindra di Sumatera Utara. Dan waktu itu Azi adalah caleg DPRD Sumut 10 dari Partai Gerindra yang kemudian mengklaim bahwa bantuan PIP itu adalah hasil kerja keras dan relasinya dengan pemerintah pusat. Itu merupakan kebohongan besar karena PIP itu merupakan program pemerintah pusat yang dianggarkan di APBN melalui Kemdikbud dan kebetulan usulan DPR RI Fraksi Gerindra untuk di Sumatera".
Lanjut Sepri Ijon, harusnya Azi Pratama Pangaribuan juga tidak berlebihan menyerang pribadi Benny Gusman Sinaga dikarenakan hingga saat ini Azi masih merupakan kader Partai Gerindra dan harusnya menjaga adab politik yang baik di depan publik serta tidak menyerang Benny Gusman Sinaga sebagai kader terbaik yang telah dipilih Prabow Subianto untuk menjad calon Wakil Bupati di Pilkada Simalungun Tahun 2024.
"dan lagi Azi itu harus bisa menjaga adab politiknya, sebagai orang yang lebih muda dan apalagi saat menjadi calon wakil Bupati harus bisa lah jaga etika, adab dan tidak sombong mengatakan kebohongan, jujur sebagai kader partai Gerindra kami sangat menyayangkan itu", tutup Sepri Ijon yang juga merupakan kader Partai Gerindra tersebut. (R1/red)