Generasinusa.com :Masyarakat Kabupaten Simalungun masih mengingat Kontestasi Pilkada Simalungun tahun 2020 yang lalu,Dimana salah satu calon Bupati Simalungun saat itu Radiapoh Hasiolan Sinaga (RHS) mengkampayekan program unggulan kepada warga masyarakat,berupa Kartu Sikerja yang langsung mendapat respon positif dari berbagai elemen masyarakat Simalungun.
Namun janji yang awalnya dianggap sebagai program unggulan dan inovatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan memberikan bantuan modal usaha kerja 50 jt serta slogan "Rakyat Harus Sejaterah",kini justru dianggap sebagai senjata makan tuan bagi dirinya sendiri.sebab hal tersebut pernah di janjikan RHS pada waktu Pilkada tahun 2020 lalu.
Selama kampanye Pilkada tahun 2020 yang lalu RHS berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses pekerjaan,modal usaha kerja melalui program Kartu SiKerja, yang diharapkan mampu mengurangi pengangguran,menciptakan lapangan pekerjaan baru,meningkatkan keterampilan dan memberikan insentif kepada pencari kerja.
Akan tetapi, janji tersebut tidak pernah terealisasi hingga saat ini, banyak masyarakat yang kecewa dan mengeluhkan sulitnya mengakses program tersebut dan minimnya transparansi dalam penyaluran dana yang dijanjikan oleh RHS.
"Awalnya kami berharap besar pada program Kartu SiKerja tetapi nyatanya program tersebut tidak berjalan seperti yang dijanjikan.banyak dari kami tidak menerima mamfaat apa-apa,"ucap seorang ibu rumah tangga boru Sinaga warga Nagori Rambung Merah yang merasa dirugikan dengan janji manis RHS.
Senada juga disampaikan,seorang warga Nagori Silampuyang Kecamatan Siantar, Sukeri (47)thn, tadi nya aku kira Kartu Sikerja itu bisa langsung dipakai untuk modal usaha,tapi nyata nya hingga saat ini tidak bisa digunakan,Ungkap nya dengan nada kecewa kepada awak media,Kamis (24/10/24)
Kegagalan implementasi program ini menjadi preseden buruk bagi RHS jika kembali mengumbar janji di Pilkada 2024.sebab saat ini berbagai elemen masyarakat Simalungun menilai RHS gagal membuktikan komitmennya dan hanya pintar dalam memberikan janji-janji manis dan memperdaya masyarakat tanpa realisasi yang nyata bagaikan"Janji Seorang Kompeni"
Tak sedikit Tokoh masyarakat,Tokoh pemuda dan pengamat politik yang menyebut bahwa isu ini dapat meruntuhkan elektabilitasnya RHS dan mempengaruhi hasil Pemilihan Kepala Daerah November 2024 mendatang.
Kedepan apapun yang dijanjikan RHS untuk menangkis kritik tersebut tampaknya masyarakat sudah kehilangan kepercayaan,sehingga janji yang disampaikan dianggap masyarakat tak lebih dari sekedar langkah penyelamatan politik.
Seiring mendekatnya hari pemilihan kepala daerah,isu Kartu SiKerja ini akan menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan nasib RHS di Pilkada 2024. apakah janji-janji yang pernah diucapkan tersebut akan menjadi bumerang bagi dirinya.
Atau mampu kah RHS menebus kegagalan nya di detik-detik terakhir dengan program program yang lebih rasional dan masuk akal,namun seperti nya masyarakat sudah mulai pintar dan bisa menilai pemimpin yang pro rakyat adalah pemimpin yang bisa dipegang''Ucapan dan Janjinya". Red