Generasinusa.com :Aneh tapi nyata, meski sejumlah media massa cetak maupun online telah begitu gencar mengekspos peredaran/ penjualan narkotika jenis sabu-sabu di dalam Lapas Narkotika Kelas.IIA Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), tapi tidak membuat peredaran berhenti, jangan kan berhenti, berkurang pun tidak. Dan saat ini semakin jaya dengan meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
Bahkan menurut sumber, malah ternyata peredaran Narkotika di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematang Raya semakin sukses dan merajalela, dengan sistem bagi hasil penjualan.
Sumber yang paham lika-liku situasi dalam Lapas mengungkap peredaran/penjualan sabu-sabu yang telah lama berlangsung ke sesama narapidana (napi) di dalam Lapas Narkotika Kelas IIA, Jln.Pemasyarakatan Pematang Raya, terutama ke Napi parengkol (penipuan mempergunakan HP dari dalam Lapas).
Sementara komplotan pengedar/penjual Sabu-sabu di dalam Lapas bisa saling silih berganti dan telah diatur, seperti Jhn Prdp Kr penghuni kamar/sel.7 Pattimura, Dd Esra Trgn penghuni kamar/sel.6 Pattimura, Wwn penghuni kamar/sel.1 Pattimura, Indr alias garong serta Yovi penghuni kamar/sel 3 sebagai koordinator penjual. Dkky sebagai tamping KPLP penghuni kamar/sel 5 Pattimura.
Konon, menurut sumber perputaran omzet penjualan/peredaran Sabu-Sabu di dalam Lapas Narkotika Raya tersebut, cukup besar dan sangat menggiurkan hingga ada indikasi keterlibatan pegawai lapas.
Tidak heran jika oknum KPLP Ucok Sinabang beberapa waktu lalu sempat diduga “pasang badan” berupaya dengan cara menghalalkan berbagai cara “mendeponir” pemberitaan lalu lalang peredaran Sabu di dalam Lapas Raya, tapi tidak berhasil.
Pada sebuah video beredar adanya diduga KPLP Ucok Sinabang mencoba menyuap dengan menyodorkan atau memasukkan diduga segepok uang pecahan Rp.100.-ribu ke dalam saku Perwakilan Surat Kabar “Pelita RAKYAT” (PR) di Kantor ‘PR” Jln.Dahlia Pematangsiantar, tapi ditolak. Ketika itu sempat terjadi tolak menolak dengan segepok uang tersebut. Peristiwa /kejadian itu sampai saat ini masih terekam dan tersimpan pada '‘peti suara-suara halus”.
Sedangkan KPLP (Lapas) Narkotika Raya, Ucok Sinabang saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait dugaan dalam video yang beredar tersebut?, tapi hingga berita ini naik, KPLP tidak/belum juga merespon, hingga tidak diperoleh penjelasannya. (R1/red)