• Jelajahi

    Copyright © Generasi Nusa
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Wow...!! Albrus Spa dan Massage di Komplek Griya, Diduga Jadi Wahana Layanan Prostitusi

    Selasa, 02 April 2024, April 02, 2024 WIB Last Updated 2024-04-02T14:48:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Simalungun, Generasinusa.com;

    Spa dan Massage Albrus di Jalan Asahan KM 3, Komplek Griya, Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumut, diduga sediakan layanan prostitusi.


    "Gopek satu kali. Padahal gak mantap-mantap kalipun," tulis seorang sumber saat ditemui beberapa minggu lalu di depan Albrus Spa, Minggu (31/4) sekira jam 14.50 WIB.


    Untuk satu kali pelayanan dugaan prostitusi. Therapis di Albrus Spa yang telah beroperasi beroperasi sekitar empat tahun pasang tarif sebesar Rp500 ribu.


    "Iya bang (500 ribu). Padahal sama-sama enaknya. Pala pasang tarif sampai segitu," balasnya lagi sembari tertawa dengan emojion.


    Selain itu, saat melakukan prostitusi dengan therapis Albrus Spa menggunakan alat kontrasep (pengaman). "Pakailah bang. Kalau gak, maulah kena HIV," jelasnya.


    "Platinum udah semuanya itu bang 

    Makanya coba2 juga yg mana mantap servisnya kalo ambil paketan. Dari orang itu (alat pengaman)," terangnya.


    Sementara, Hendra selaku Pengelola Albrus Spa dan Massage di Komplek Griya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (1/4) sekira jam 14.17 WIB, tak ada balasan.


    Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Simalungun, Adnadi Girsang ketika dikonfirmasi melalui seluler, Senin (1/4) sekira jam 20.31 WIB, mengatakan akan mengerahkan anggotanya.


    "Nantilah dicoba kerahkan anggota ke situ. Kalau soal izinnya, ke perizinan. Dan harus tim," katanya. 


    Diberitakan sebelumnya, pengelola Massage dan Spa, Hendra marah-marah di warung kopi. Saat marah-marah. Pengelola Albrus Spa dan Massage, Hendra bersama seorang therapis Pita didampingi oknum aparat yang dipanggil sebelumnya melalui telepon, Rabu (27/3) sekira jam 22.00 WIB.


    "Gini, kita harusnya sama-sama tetangga itu, enak sama enak," ucap Pengelola Albrus SPA dan Massage, HNDR kepada pengunjung warung kopi yang tidak tau permasalahan.


    Selain itu, Hendra melarang pengunjung warung kopi agar tidak berteriak ketika ada ke luar-masuk dari dalam Albrus Spa dan Massage yang dikelolanya.


    "Sekarang gini. Kita mau masuk, mau ke luar. Kayaknya gak usah diteriak-teriak gitulah," kata Hendra yang sebelumnya datang menaiki mobil CR-V dan ke luar dengan raut wajah tampak marah yang kemudian menelepon oknum aparat.


    Diduga, Pengelola Albrus Spa dan Massage marah-marah di warung kopi dipicu laporan yang tidak bisa dibuktikan dari seorang therapis, Pita.


    "Aku kan perempuan. Setiap aku ke luar, selalu dut dut. Aku merasa, kebetulan ada lagi anjxxx," ucap therapis, Pita seraya menunjuk ke arah dalam warung kopi.


    Kemudian, dengan kondisi yang masih marah-marah dan suara keras. Pengelola Albrus Spa dan Massage, Hendra melontarkan bahasa tak pantas kepada pengunjung warung kopi.


    "Baxx kau," sebut Hendra sembari ditarik dan dibawa masuk oleh oknum aparat memakai celana pendek serta bertopi ke dalam Albrus Spa dan Massage.


    Pangulu Nagori Siantar Estate, Juliani melalui pesan singkat, Jumat (29/3) sekira jam 13.54 WIB, menyampaikan ada. "Ada," balasnya usai ditanya apakah akan menegur dan menertibkan Usaha Spa dan Massage di Komplei Griya.


    Rencananya, Pemerintah Nagori Siantar Estate mendatangi Usaha SPA dan Massage, setelah Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah yang tinggal 19 hari lagi.


    "Mungkin selesai lebaran la. Karna kegiatan di Bulan Suci Ramadhan banyak. Habis perlombaan suvervisi tingkat prop. Kampung kb tingkat prop," tulis pangulu.


    Sementara, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kabupaten Simalungun, Manto Sijabat saat dikonfirmasi melalui seluler, Jumat (24/3) sekira jam 14.50 WIB mengatakan, melakukan tindakan jika dilengkapi SPT (Surat Perintah Tugas).


    "Kalau soal itu, ke pak kasatlah pak. Karena, harus ada dulu SPT dari pak kasat, baru bertindak. Tanpa itu, dipukuli nanti sama pengusahanya," katanya. (R1/rel)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini