masukkan script iklan disini
Simalungun, Generasinusa.com;
Sangat menyedihkan tindakan Dirut PDAM Tirta Lihou, Dodi Ridowin Mandalahi yang dimana masyarakat membayar Air Kotor yang didistribusikan PDAM ke konsumen, dan kinerja pegawainya sangat dipertanyakan masyarakat, karena air yang di jual ke masyarakat sangat kotor.
Dan paling menyedihkan lagi, dimana pegawai PDAM Tirta Lihou yang diduga tidak becus menjalankan tugas untuk memberikan pelayanan peretribusian air minum bersih ke masyarakat, malah tega mendapatkan atau bagi-bagi intensive Rp. 2,4 Miliar.
Intensive tersebut terlihat pada Laporan Keuangan PDAM Tirta Lihou pada TA.2022, selain biaya gaji pegawai Rp. 11,2 miliar, iuran pensiunan Rp. 500jt, dan tunjangan Rp. 600jt. Namun pegawai diberi atau dapatkan intensive Rp. 2,4 Miliar.
Dan menurut Dodi Ridowin Mandalahi saat bertemu di simpang nagojor, Kecamatan Tanah Jawa mengatakan bahwa, "Datang aja ke kantor itu datanya ada, intensive Rp. 2,4 Miliar itu intensive kinerja. Nanti biar aku perlihatkan slip gajinya samamu," Jelasnya, (16 April 2024)
Namun berbanding terbalik dengan keluhan masyarakat terkait kinerja Pegawai PDAM Tirta Lihou dan dinilai pemberian intensive tersebut ibaratkan modus untuk melakukan korupsi, karena PDAM Tirta Lihou diduga menjual air kotor ke Masyarakat.
Seperti yang disampaikan Edi sumanto warga kecamatan Tanah Jawa pada Generasinusa.com dimana lokasi dan kondisi umbul air minum yang didistribusikan PDAM Tirta Lihou pada warga 4 Nagori di Kecamatan Tanah Jawa sangat kotor dan terindikasi terkontaminasi dengan limbah kotoran ternak.
"Sangat kecewa dan sedihlah bang kalau pegawai PDAM Tirta Lihou malah berikan intensive pada pegawai sampai Rp. 2,4 Miliar. Sedangkan kinerjanya tidak bagus sampai menjual air minum yang kotor dan tercampur kotoran lembu di umbul Nagori Bahkisat sana itu. Jadi ini jangan menjadi modus pulak nanti atas nama intensive pegawai namun hanya untuk kepentingan elitnya.
Dengan menjual air kotor pada masyarakat aja pegawai PDAM Tirta Lihou dapat intensive 2,4 Miliar. Berarti ngapain harus repot pegawai-nya ya, biarkan aja masyarakat mengonsumsi air kotor dan dibayar terus. Kalau sakitpun masyarakat gara-gara air itu manalah peduli lagi PDAM. Yang penting uang rekening airnya dapat dibagi-bagi mereka," ujar Edi sumanto sambil senyum ketika generasinusa menjelaskan ada intensive pegawai PDAM Tirta Lihou pada laporan keuangan TA.2022.
Dan dalam pantauan Generasinusa.com juga pada titik lokasi umbul air minum di Nagori Bahkisat yang digunakan PDAM Tirta Lihou terlihat sangat kotor dan tidak terurus, serta dapat tercampur atau terkontaminasi limbah kotoran ternak yang ada disekitar karena tidak dilakukannya pembangunan tembok keliling pada mata air yang di distribusikan ke masyarakat dan pagar pembatas ternak juga tidak ada dilokasi.
Yang sangat disayangkan, dengan keadaan tersebut PDAM Tirta Lihou diduga tidak peduli dan tidak memberikan sanksi pegawai, dan malah memberikan atau bagi-bagikan intensive, bukannya menggunakan anggaran tersebut melakukan perbaikan atau pembangunan pada fasilitas air minum bersih yang akan dijual ke masyarakat sebagai pengguna manfaat. (R1/rel)